Kabupaten Morowali dibawah kepemimpinan Taslim telah banyak melakukan perubahan yang signifikan, di antaranya kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 340 miliar di Tahun 2022.
Taslim mengatakan, banyaknya investasi besar yang masuk di Kabupaten Morowali terus menjadi sorotan. Hal inilah yang yakini menjadi sektor motor penggerak meningkatnya perekonomian di Morowali, terlebih dengan adanya industri nikel.
“Kehadirannya menjadi sebuah angin segar bagi para pencari rupiah dari seluruh wilayah di Indonesia,” ujar Taslim, Kamis, 31 Maret 2023.
Taslim menambahkan, naiknya PAD Morowali menjadi 80 persen dikarenakan peran penting di sektor nikel yang ada di Kawasan Industri IMIP.
Ia mengaku sejak menjadi bupati pada tahun 2018 silam, saat itu PAD Morowali hanya sekitar Rp180 milyar.
Kemudian realisasi tahun 2022 meningkat drastis mencapai sekitar 340 milyar.
“80 persen kontribusinya dari PT IMIP. Benar-benar memberikan pengaruh yang cukup signifikan khususnya PAD Morowali,” ungkap Taslim.
Berkat peningkatan PAD ini, banyak program Pemkab Morowali terealisasi dan dirasakan langsung oleh dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Morowali secara menyeluruh.
“Dana bagi hasil juga terus naik. Tahun kemarin saja (2022), angkanya sampai pada Rp 600 milyar. Tak lain ini adalah kontribusi positif dari Kawasan Industri IMIP,” beber Taslim.
Hadir dalam acara tersebut juga, Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziah mengatakan, keberadaan PT IMIP memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat yang ada disekitarnya.
Utamanya, Kabupaten Morowali. Tak hanya itu saja, bagi Menteri Ida Fauziah, hadirnya investasi di Kawasan Industri IMIP ini, menjadi lapangan kerja baru bagi para pencari kerja.
“Hadirnya IMIP ini tentu berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja. Apalagi sebagian dari mereka tentunya adalah masyarakat yang berada di Kabupaten Morowali,” jelas Ida Fauziah,
Sejalan dengan itu, kata dia, dibutuhkan peran serta dari semua pihak, termasuk perusahaan, untuk ikut serta menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, yang sesuai dengan kebutuhan industri smelter saat ini.
Untuk diketahui, secara tidak langsung, investasi di Kawasan Industri IMIP juga ikut berkontribusi pada peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB) di Provinsi Sulawesi Tengah.
PDRB Sulawesi Tengah atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha, untuk sektor industri logam dasar pada tahun 2017 sebesar 4 888,73 miliar rupiah, 2018 22 221,80 miliar rupiah, 2019 28 180,87 miliar rupiah, 2020 42 155,41 miliar rupiah, 2021 69 276,67 miliar rupiah.
PDRB Sulawesi Tengah atas dasar harga konstan 2010 menurut lapangan usaha, untuk sektor industri logam tahun 2017 3 895,63 miliar rupiah, tahun 2018 16 388,07 miliar rupiah, tahun 2019 20 534,85 miliar rupiah, tahun 2020 28 144,89 miliar rupiah, tahun 2021 35 354,04 miliar rupiah.