Sebanyak 6 jurnalis dari berbagai media di Kota Palu berhasil menaklukkan gunung Nokilalaki yang merupakan urutan ke enam tertinggi di Sulawesi Tengah.
Keenam jurnalis itu melakukan pendakian gunung selama dua hari, sejak tanggal 28 sampai 29 April 2023.
Selama perjalanan menuju puncak gunung setinggi 2.335 meter itu, mereka mengisi dengan kegiatan mengumpulkan sampah plastik yang bertebaran di dua titik perhentian, yakni di shelter dua dan shelter tiga.
Dari aksi tersebut terkumpul sedikitnya tiga kilogram sampah plastik yang ditinggalkan pendaki lainnya.
Selain sampah botol ada pula bungkus rokok, bungkus makanan, kemasan kue dan tas keresek, galon mini hingga sepatu dan sandal rusak yang berserakan begitu saja.
Amar Sakti, Jurnalis Mercusuar yang sudah berpengalaman melakukan pendakian di beberapa gunung di Indonesia, mengatakan, sampah yang tinggalkan begitu saja, dipastikan bukan dilakukan oleh kelompok pencinta alam.
“Biasanya dilakukan oleh pendaki baru yang coba-coba,” katanya.
Mestinya saat melakukan pendakian material sampah non organik tidak perlu dibawa. Jika dibawa maka harus diminimalkan.
Jika sudah kehabisan energi, tidak ada lagi fikiran untuk membawa kembali sampah-sampah itu. Apa lagi jika pendaki yang bersangkutan tidak menyiapkan wadah untuk menampung sampah selama di perjalanan.
Abdul H Faiz wartawan Metro Sulawesi yang terlihat gesit mengumpulkan sampah-sampah plastik mengatakan.
Sebelumnya Ia dan teman-temannya pernah melakukan pendakian dengan misi mengumpulkan sampah di dua titik perhentian (shelter dua dan tiga) tempat peristrahatan sebelum menuju puncak.
Hasilnya dua kantong plastik besar mereka kumpul dan angkut kembali.
Wartawan yang hobi mendaki ini bilang, saat melakukan pendakian, seminim mungkin wadah plastik ditiadakan. Jika harus membawa air bisa diganti dengan wadah tumbler.
Namun kata dia, misi membersihkan sampah plastik yang dilakukannya bersama kawan-kawannya tak kunjung menyadarkan pendaki pemula untuk tak meninggalkan sampah.
”Buktinya sampah masih terus ada,,” katanya sambil mengangkat tas keresek bermerek ritel waralaba tertentu.
Heri Susanto Jurnalis liputan6.com, bilang saatnya otoritas pengelola pendakian Gunung Nokilalaki mendirikan chek point di pintu terakhir sebelum titik pendakian.
Fungsinya untuk mengecek material apa saja yang dibawa selama mendaki. Saat turun, barang pendaki dicek kembali.
”Ini untuk memastikan mereka tidak meninggalkan sampah di atas gunung. Jika terbukti ada material sampah yang tertinggal maka harus diberi punishment dalam bentuk denda, untuk memberi efek jera,” katanya menyarankan.
Mita Meinansi Jurnalis Metro TV, mengamini saran Heri Susanto tersebut.
Menurut Mita jika tidak dibuatkan aturan ketat soal perilaku pendaki-maka sampah plastik akan menjadi pemandangan biasa di jalur pendakian Gunung Nokilalaki.