Menu

Mode Gelap

News · 1 Mei 2023 17:16 WITA ·

6 Jurnalis Taklukkan Gunung Tertinggi ke 6 di Sulteng

badge-check

Redaksi


 Jurnalis dari berbagai media di Kota Palu membersihkan sampah saat melakukan pendakian di gunung Nokilalaki. Foto: istimewa Perbesar

Jurnalis dari berbagai media di Kota Palu membersihkan sampah saat melakukan pendakian di gunung Nokilalaki. Foto: istimewa

Sebanyak 6 jurnalis dari berbagai media di Kota Palu berhasil menaklukkan gunung Nokilalaki yang merupakan urutan ke enam tertinggi di Sulawesi Tengah.

Keenam jurnalis itu melakukan pendakian gunung selama dua hari, sejak tanggal 28 sampai 29 April 2023.

Selama perjalanan menuju puncak gunung setinggi 2.335 meter itu, mereka mengisi dengan kegiatan mengumpulkan sampah plastik yang bertebaran di dua titik perhentian, yakni di shelter dua dan shelter tiga.

Dari aksi tersebut terkumpul sedikitnya tiga kilogram sampah plastik yang ditinggalkan pendaki lainnya.

Selain sampah botol ada pula bungkus rokok, bungkus makanan, kemasan kue dan tas keresek, galon mini hingga sepatu dan sandal rusak yang berserakan begitu saja.

Amar Sakti, Jurnalis Mercusuar yang sudah berpengalaman melakukan pendakian di beberapa gunung di Indonesia, mengatakan, sampah yang tinggalkan begitu saja, dipastikan bukan dilakukan oleh kelompok pencinta alam.

“Biasanya dilakukan oleh pendaki baru yang coba-coba,” katanya.

Mestinya saat melakukan pendakian material sampah non organik tidak perlu dibawa. Jika dibawa maka harus diminimalkan.

Jika sudah kehabisan energi, tidak ada lagi fikiran untuk membawa kembali sampah-sampah itu. Apa lagi jika pendaki yang bersangkutan tidak menyiapkan wadah untuk menampung sampah selama di perjalanan.

Abdul H Faiz wartawan Metro Sulawesi yang terlihat gesit mengumpulkan sampah-sampah plastik mengatakan.

Sebelumnya Ia dan teman-temannya pernah melakukan pendakian dengan misi mengumpulkan sampah di dua titik perhentian (shelter dua dan tiga) tempat peristrahatan sebelum menuju puncak.

Hasilnya dua kantong plastik besar mereka kumpul dan angkut kembali.

Wartawan yang hobi mendaki ini bilang, saat melakukan pendakian, seminim mungkin wadah plastik ditiadakan. Jika harus membawa air bisa diganti dengan wadah tumbler.

Namun kata dia, misi membersihkan sampah plastik yang dilakukannya bersama kawan-kawannya tak kunjung menyadarkan pendaki pemula untuk tak meninggalkan sampah.

”Buktinya sampah masih terus ada,,” katanya sambil mengangkat tas keresek bermerek ritel waralaba tertentu.

Heri Susanto Jurnalis liputan6.com, bilang saatnya otoritas pengelola pendakian Gunung Nokilalaki mendirikan chek point di pintu terakhir sebelum titik pendakian.

Fungsinya untuk mengecek  material apa saja yang dibawa selama mendaki. Saat turun, barang pendaki dicek kembali.

”Ini untuk memastikan mereka tidak meninggalkan sampah di atas gunung. Jika terbukti ada material sampah yang tertinggal maka harus diberi punishment dalam bentuk denda, untuk memberi efek jera,” katanya menyarankan.

Mita Meinansi Jurnalis Metro TV, mengamini saran Heri Susanto tersebut.

Menurut Mita jika tidak dibuatkan aturan ketat soal perilaku pendaki-maka sampah plastik akan menjadi pemandangan biasa di jalur pendakian Gunung Nokilalaki.

 

Artikel ini telah dibaca 14 kali

Baca Lainnya

Ribuan Pendukung Erwin Burase-Abdul Sahid Padati Kampanye Akbar di Tinombo

22 November 2024 - 19:56 WITA

Komeng Kunjungi Palu, Ini Agendanya

16 November 2024 - 17:02 WITA

komeng kunjungi palu

Danlanal Palu Pimpin Upacara Terima Tamtama Remaja

14 November 2024 - 21:30 WITA

TNI AL Palu

Relawan Peduli Quran Nusantara Bawa Cahaya Al-Quran ke Kampung Bajo

14 November 2024 - 15:54 WITA

Relawan Peduli Quran Nusantara salurkan Al-Qur'an dan alat salat di Desa Torasiaje, Dusun Sengkang, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.

Survei Litbang Kompas, Pilkada Donggala 2024: Pasangan VEGATA Unggul Jauh dari Paslon Lainnya

12 November 2024 - 17:38 WITA

pilkada donggala

Dibalik Layar Judi Online: Iming-iming yang Mencelakakan

6 November 2024 - 11:29 WITA

Situs judi online marak di Indonesia
Trending di Kriminal & Hukum