Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi bersama TNI-POLRI membongkar lokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Sidondo I, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Karena akses jalan yang cukup sulit, Samuel Yansen Pongi terpaksa harus menggunakan motor trail.
Setibanya di lokasi, rombongan Samuel Yansen Pongi bersama Kabalai Besar Taman Nasional Lore Lindu dan TNI-POLRI mendaki keatas untuk melihat sekaligus membongkar lubang-lubang galian tambang ilegal.
Satu persatu lubang tambang galian emas ilegal itu ditutup oleh TNI-POLRI.
Sejumlah barang bukti ikut diamankan serta lokasi tambang ilegal tersebut dipasang spanduk larangan menambang dan garis polisi.
Samuel Yansen Pongi mengatakan, mulai hari ini kedua lokasi tambang ilegal di Sidondo I Kecamatan Sigi Biromaru ditutup total.
Ia mengancam akan menempuh jalur hukum, apabila masih ada yang nekat melakukan penambangan diarea yang telah dipasangi garis polisi.
“Sejak hari ini kami pasang plang larangan menambang, jadi kalau besok ada lagi aktivitas tambang maka akan proses pidana. Tapi untuk kasus pertama titik tambang di Sidondo I, karena itu sudah menggunakan alat berat maka unsur-unsur pidana ada yang terlanggar disana,” kata Samuel Yansen Pongi.
Samuel Yansen Pongi mengimbau kepada seluruh warga, jika mengetahui lokasi tambang ilegal di kawasan Kabupaten Sigi, agar segera melaporkan kepada pemerintah dan kepolisian.
“Apabila ada aktivitas tambang ilegal segera dilaporkan kepada kami,” sebut Samuel Yansen Pongi.
Sementara Kabag ops polres Sigi AKP Ahmad Bagus Harun mengatakan, dalam membantu Pemda sigi operasi dan tindakan kali ini untuk memberikan efek jera kepada masyarakat.
“Ini untuk memberi efek jera kepada yang lain, sekali lagi kepada semua masyarakat Kabupaten Sigi mari kita beraktivitas untuk meningkatkan ekonomi dengan cara-cara yang dibenarkan oleh Undang-undang,” ujar AKP Bagus.
AKP Agus menyebutkan, dari peninjauan langsung ini, pihaknya menemukan berbagai barang bukti terkait pertambangan ilegal ini.
Hanya saja, dalam operasi kali ini tidak ditemukan satu pun penambang di area tersebut.
Ia menduga bahwa kunjungan yang dilakukan ini telah bocor dan terdengar oleh para penambang.
“Hari ini kami mengumpulkan banyak barang bukti dan hanya mungkin operasi ini bocor karena sudah tidak ada satupun mereka yang tertangkap tangan. Walaupun tidak tertangkap tangan tapi sama kami sudah ada nama-namanya,” tuturnya.