Pemerintah Kota Palu, melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), kembali mengikuti Rapat Koordinasi rutin pengendalian inflasi daerah. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri RI secara virtual dan dihadiri oleh berbagai Kepala Daerah se-Indonesia, Senin, 19 Februari 2024.
Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palu, Rahmad Mustafa, turut serta dalam rapat tersebut mewakili wali kota. Acara dimulai dengan penyampaian oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir Balaw, yang membahas perdagangan terhadap pasokan pangan.
Rapat koordinasi ini menjadi perhatian khusus pemerintah menjelang bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi. Dalam arahannya, Tohir menyatakan bahwa pemerintah pusat akan terus melakukan pengecekan langsung di lapangan terkait ketersediaan dan stabilitas harga pangan.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa komponen harga pangan sering mengalami inflasi pada bulan Februari, seperti yang terjadi pada tahun 2020. Komoditas seperti beras, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras menjadi penyebab utama inflasi pada bulan tersebut.
Secara umum, komoditas yang berkontribusi pada inflasi selama Februari tahun 2018-2023 adalah beras, bawang putih, cabai merah, bawang merah, cabai rawit, ikan segar, dan daging ayam ras.
Rapat ini juga mengungkapkan bahwa secara nasional, sebagian besar kabupaten/kota di Pulau Sumatera mengalami kenaikan Indeks Harga Pangan (IPH). Ogan Komering Ulu Selatan mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 4,28%. Komoditas seperti cabai merah, daging ayam ras, dan beras menjadi penyumbang terbesar kenaikan IPH di beberapa wilayah. *(Tim)
Follow Berita PaluPoso.id di Google News