Aroma kaledo mengepul dari halaman rumah jabatan Wali Kota Palu pada Sabtu malam, 19 April 2025. Di tengah semilir angin Sulawesi, Wali Kota Hadianto Rasyid menggelar diplomasi meja makan dengan tamu-tamu istimewa yaitu dari investor asal Amerika Serikat dan Jepang.
Bersama sang istri, Ketua TP-PKK Hj. Diah Puspita, Hadianto tak sekadar menjamu. Malam itu adalah bagian dari strategi halus Pemerintah Kota Palu merayu masuknya investasi di sektor pengolahan sampah.
“Kita ingin mereka mencintai Palu, memahami potensi kami-mulai dari budaya hingga peluang bisnis,” kata Hadianto di sela acara.
Yang dihidangkan bukan sekadar makanan. Para investor mencicipi kaledo-kaki lembu rebus khas Donggala, utadada ayam santan, hingga kari dan sate domba.
Hadianto bahkan menjelaskan satu per satu filosofi di balik tiap hidangan, semacam kuliah singkat tentang kuliner dan budaya Kaili.
“Ini bukan hanya makan malam, ini strategi membangun kepercayaan,” ujar seorang pejabat pendamping yang tak ingin disebutkan namanya. Ia menyebut pertemuan informal seperti ini kerap membuka jalan bagi kerja sama yang lebih konkret. **