Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah dan Sustainable Fisheries Partnership Fondation (SFPF) meneken Memorandum of Understanding (MoU). Kerja sama ini dalam upaya peningkatan kesejahteraan nelayan.
Perlu diketahui bahwa, SFPF ialah organisasi non pemerintah dan non profit (LSM) internasional yang berpusat di Hawaii, Amerika Serikat.
SFPF bekerja untuk tercapainya ekosistem laut yang sehat, pasokan sumber makanan dari laut yang mencukupi, serta peningkatan ekonomi dari sektor perikanan.
Secara resmi SFPF bekerja di Indonesia sejak tahun 2019 melalui penandatanganan MSP dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
“Kami menyambut baik kerja sama ini dan berharap pendampingan penangkapan ikan yang bersifat sustainable ini bisa mendukung kesejahteraan nelayan Sulteng, khususnya Banggai Kepulauan, Palu, dan Donggala,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, Moh. Arif Latjuba, pada media ini, Selasa, 4 April 2023.
Arif mengatakan, DKP Sulteng menyambut baik penandatanganan RKT ini, karena dapat membantu menciptakan perikanan tangkap dan budidaya berkelanjutan serta membawa manfaat maksimal bagi masyarakat dan lingkungan yang lebih luas.
Lebih lanjut Arif menjelaskan, MSP ini berlaku selama 3 (tiga) tahun dengan ruang lingkup peningkatan kapasitas nelayan kecil (small-scale fisheries) dalam rangka mendukung pengelolaan perikanan tangkap yang berkelanjutan.
Serta peningkatan akses pasar produk perikanan Indonesia yang berkelanjutan di dalam dan luar negeri. Program dan kegiatan dalam MSP ini akan diimplementasikan di empat wilayah yaitu Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan termasuk Sulawesi Tengah.
“Di Sulawesi Tengah yang merupakan lokasi kerja baru bagi SFPF. Sasaran dari RKT ini adalah peningkatan kualitas program dan kerja sama yang efektif antar berbagai pihak dalam rangka pengelolaan perikanan gurita dan mahi-mahi (lemadang) yang berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Tengah,” jelas Arif.
Arif menambahkan, tujuan RKT ini adalah terlaksananya pengelolaan perikanan yang berkelanjutan di Indonesia yang memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat.
Selain itu dukungan pengelolaan perikanan gurita dan mahi-mahi (Lemadang) yang berkelanjutan di provinsi Sulawesi Tengah
Dalam mengimplementasikan kegiatan RKT, Arif menyebutkan jika SFPF memberikan pendampingan dan dukungan kepada mitra lokal dalam inisiasi pembentukan serta pelaksanaan Program Perbaikan Perikanan (Fishery Improvement Project/FIP) Gurita melalui pengelolaan kolaboratif (comanagement) untuk mendukung pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
Kemudian memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi awal perikanan mahi-mahi (lemadang) untuk melihat kemungkinan pengembangan program perbaikan perikanan mahi-mahi.
Terakhir SFPF akan memberikan dukungan promosi produk perikanan gurita skala kecil yang berkelanjutan untuk pasar Amerika Utara dan Eropa.
“Kami sebagai pemerintah juga akan tetap berada di garis depan dalam pendampingan kepada para nelayan untuk dapat beraktivitas, dengan tetap mematuhi peraturan yang berlaku. Di sisi lain disadari bahwa dukungan promosi produk perikanan kita ke pasar luar negeri juga adalah sesuatu yang penting,” pungkasnya
Sementara itu, Country Representative SFPF di Indonesia, Purbasari Surjadi, menekankan, pentingnya kerja sama dan koordinasi yang lebih efektif antara berbagai pihak.
Sehingga dapat memberikan manfaat ekologi terutama untuk perikanan gurita dan mahi-mahi (lemadang) serta manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat nelayan Sulawesi Tengah.