Dalam era digital, penipuan melalui media sosial (medsos) semakin mengkhawatirkan. Untuk menghindari jebakan tersebut, mengenali modus operandi yang umum digunakan adalah langkah yang bijak.
Sejumlah modus penipuan yang biasa digunakan oleh para pelaku untuk mengelabui korbannya secara online. Pelaku penipuan media sosial melakukan social engineering atau memanipulasi psikologis korban agar mendapatkan akses informasi tertentu yang seharusnya terbatas.
Salah satu yang menjadi incaran pelaku adalah informasi untuk membobol rekening korban. Diketahui penipuan dilakukan dengan mengirim file apk dalam tampilan foto paket, tagihan, pengumuman bank, hingga undangan pernikahan.
Terbaru, pelaku memanfaatkan media sosial facebook untuk memancing korbannya. Pelaku menuliskan narasi dalam postingan dengan hadiah uang bagi yang mengikuti ajakan pelaku.
Salah satu isi postingan tersebut seperti ini. “Dibuka Sedekah menjelang ramadhon Yg memBalas “Saya Hadir” saya Kasih 300ribu. langsung aja WA: 0881036131XXX.” Postingan ini diupload di salah satu grup Facebook Info Loker Palu (Sulteng).
Selain itu, ada juga narasi postingan di Facebook seperti ini. “Bagi bagi rizki yg memBalas “HADIR” saya Kasih 200ribu. lngsung aja WA: 0859-7186XXXX… #terbatas hanya 47 org saja. Postingan ini diupload di grup Facebook Info Kota Palu.
https://www.facebook.com/groups/4207108459300370/permalink/7803915126286334/?mibextid=xfxF2i
Dikutip dari Liputan6.com, menyebutkan bahwa para pelaku penipuan online dengan metode ini biasanya akan mengirimkan file APK ke calon korban lewat aplikasi chatting. Setelah file APK itu diunduh dan dipasang di perangkat korban, pelaku lalu bisa mencuri data pribadi dari korbannya.
Dikutip dari medcom.id, dengan mengatasnamakan yayasan atau instansi penyalur donasi atau sedekah, pelaku kejahatan dengan mudah menipu korbannya dengan mengirimkan tautan atau file berformat APK melalui pesan SMS atau WhatsApp untuk meretas data pribadi korban tersebut.
Kasus hoaks dengan cara mengirimkan file APK sudah terjadi beberapa tahun belakangan.
Dikutip dari Kompas.com, pada 2023, ada kasus penipuan undangan pernikahan online. Modus penipuan ini dilakukan dengan cara mengirimkan undangan pernikahan online kepada korban. Dalam aksinya, pelaku mengirimkan pesan berupa file APK yang diberi nama “Surat Undangan Pernikahan Digital” yang dikirimkan melalui pesan WhatsApp. Setelah mengirimkan undangan palsu tersebut, pelaku kemudian mengarahkan korbannya untuk membuka pesan tersebut. Pelaku beralasan dengan meminta kesediaan korban untuk hadir dalam acara pernikahann dengan tersebut dengan meminta korban mengunduh file tersebut.
Kemudian, penipuan tagihan BPJS melalui WhatsApp, nomor tak dikenal mengirim tagihan BPJS Kesehatan kepada korbannya. Korban diminta untuk segera melakukan pembayaran di bank atau kanal terdekat. Kemudian, dilampirkan sebuah file APK dengan judul “LEMBAR TAGIHAN” yang diteruskan oleh nomor tersebut.
Namun kasus berulang ini terus memunculkan modus yang baru dan perlu terus diwaspadai.
Agar terhindar dari penipuan tersebut, berikut adalah beberapa tips yang dirangkum dari berbagai sumber untuk memastikan keamanan Anda:
Verifikasi Identitas: Pastikan Anda mengenal siapa yang berada di balik akun tersebut. Cek apakah akun tersebut memiliki verifikasi yang menunjukkan keaslian dan kepercayaan.
Periksa Tautan: Hindari mengklik tautan yang mencurigakan atau berasal dari sumber yang tidak dikenal. Ini bisa mengarahkan Anda ke situs yang berbahaya atau mengunduh malware ke perangkat Anda.
Perhatikan Bahasa dan Tata Bahasa: Banyak penipuan dapat diidentifikasi dari tata bahasa yang buruk atau penggunaan kata-kata yang terlalu berlebihan. Jika sesuatu terasa tidak wajar, waspadalah.
Jangan Terburu-buru: Penipu sering menciptakan urgensi palsu untuk mendorong Anda mengambil tindakan tanpa berpikir. Pertimbangkan dengan hati-hati sebelum memberikan informasi pribadi atau melakukan pembayaran.
Riset Lebih Lanjut: Jika Anda ragu, lakukan penelusuran tambahan di luar medsos. Cari informasi tentang penawaran atau akun tersebut di mesin pencari untuk melihat apakah ada laporan penipuan sebelumnya.
Berhati-hati terhadap Tawaran Terlalu Bagus: Jika sesuatu terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu memang begitu. Pertimbangkan dengan hati-hati sebelum terlibat dalam penawaran yang tampaknya menguntungkan secara tidak masuk akal.
Gunakan Akal Sehat: Akhirnya, gunakan akal sehat Anda. Jika sesuatu terasa mencurigakan, lebih baik untuk tidak mengambil risiko. Selalu prioritaskan keamanan dan privasi Anda.
Mengutip laman OCBC NISP, Senin, 10 April 2023, hal lain yang harus diperhatikan yakni:
Cek kredibilitas
Sebelum bersedekah atau memberikan data tertentu, ada baiknya mengecek terlebih dahulu kredibilitas dari yayasan atau instansi tersebut. Jika nama website muncul di halaman paling awal saat kita mengetik nama instansi atau yayasan tersebut di mesin pencarian maka bisa dikatakan aman.
Selain itu, pastikan situs yang dipakai bukan dibentuk menggunakan domain gratis seperti blogspot.com dan wordpress.com. Informasi dalam situs resmi juga perlu kita periksa untuk memastikan bahwa yayasan atau instansi yang akan menyalurkan donasi kita sudah legal di mata hukum dan memiliki izin yang sesuai.
Waspada dengan pesan mencurigakan
Saat menerima pesan dari nomor yang mengatasnamakan yayasan atau instansi tempat bersedekah, jangan gegabah dalam menanggapinya. Kredibilitas nomor yang menghubungi kita dapat diperiksa menggunakan aplikasi yang dapat mengidentifikasi kontak resmi, spam, atau penipuan.
Pesan dari nomor resmi suatu instansi biasanya juga tidak tertera dalam bentuk nomor HP atau angka tapi tertera dalam bentuk nama dari yayasan atau instansi yang bersangkutan. Akun resmi dalam aplikasi WhatsApp juga biasanya memiliki tanda verifikasi berupa tanda centang. Nah, tanda-tanda seperti ini bisa dijadikan acuan sebelum merespons pesan atau tautan yang berasal dari nomor asing.
Dengan memperhatikan tips ini, Anda dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk mengenali modus penipuan media sosial yang umum, dan dengan demikian melindungi diri Anda dari bahaya yang mungkin timbul. Tetap waspada dan selalu pertahankan keamanan digital Anda.
PaluPoso.id salah satu media siber yang tergabung dalam koalisi CekFakta.com. CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).
TIM CEK FAKTA PALUPOSO.ID
Follow Berita PaluPoso di Google News