Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5 skala Richter mengguncang wilayah pantai timur laut Banggai, sekitar pukul 11.19 Wita, Selasa 28 Maret 2023.
Hasil analisis BMKG menunjukkan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,43° LS ; 123,57° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 30 Km arah Timur Laut Bualemo, Banggai, Sulawesi Tengah pada kedalaman 65 km.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan, jenis dan mekanisme gempa bumi di Banggai ini jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah, akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Sangihe di bawah Teluk Tomini.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust),” bebernya.
Daryono menambahkan, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5 SR ini berdampak dan dirasakan di daerah Luwuk dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Kemudian gempa bumi juga terasa hingga di Kabupaten Gorontalo dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan daerah Kota Gorontalo dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Lebih lanjut Daryono mengungkapkan, hingga pukul 11.35 Wib, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock.
Olehnya Ia mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Apabila terjadi gempa, Daryono mengimbau masyarakat menghindari diri dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbuhnya.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” sambung Daryono