Pengurus Badan Penanggulangan Bencana (Bapena) PPNI Sulteng secara resmi dilantik oleh ketua PPNI Sulteng Masri Daeng Taha di aula kantor BPSDM Provinsi Sulteng, jalan S Parman, Kelurahan Besusu Tengah, Kota Palu, Sulteng.
Masri Daeng Taha mengatakan, bahwa peran dan tugas dari Bapena PPNI Sulteng sangat penting.
Sebab, Provinsi Sulawesi Tengah diketahui memiliki 30 sesar aktif yang sewaktu-waktu bisa terjadi bencana alam.
“Salah satu fungsi dari perawat ialah dengan terjun langsung didalam penanggulangan bencana alam, sehingga peran kalian sangat penting,” terang Masri Daeng Taha.
Masri Daeng Taha menjelaskan, tujuan lain dari pembentukan Bapena ini ialah agar dapat mengelola dana dan penanganan korban bencana yang baik.
Pasalnya, waktu terjadi gempa pada tahun 2018 silam, bantuan terus berdatangan. Tidak tanggung tanggung, donasi yang terkumpul hampir mencapai Rp1 miliar.
Belajar dari hal itu, Masri Daeng Taha ingin PPNI Sulteng ingin dapat mengelola keuangan saat terjadi bencana, mengingat Sulteng dikelilingi puluhan sesar aktif.
“Maka belajar dari situ, kami di DPW PPNI Sulteng ingin mengelola keuangan ketika terjadi bencana. Apalagi kita hidup dibawah patahan,” ujar Masri Daeng Taha.
Masri Daeng Taha juga menekankan, agar pengurus Bapena harus siap sedia 24 jam menghadapi berbagai potensi bencana alam.
Ia juga mengingatkan kepada pengurus Bapena agar rutin menggelar pelatihan dan pembekalan terkait kesiapsiagaan dan keselamatan yang wajib dimiliki setiap anggota.
“Mereka sudah siap sumber daya manusianya. Tinggal di calling saat terjadi bencana alam maka langsung datang ke lokasi bencana,” tekan Masri Daeng Taha.