Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Palu, resmi dibentuk. Pembentukan Mafindo Palu ditandai dengan deklarasi yang dilaksanakan di Aula Kampus FISIP Universitas Tadulako, Rabu, 15 Februari 2023.
Deklarasi diikuti oleh sejumlah fasilitator dari kegiatan Tular Nalar Mafindo yang sepakat membangun komitmen bersama untuk mewujudkan Indonesia yang positif dan bersih dari fitnah, hasut, hoaks, dan ujaran kebencian.
Jumrana, selaku Presidium Jejaring Indonesia Tengah Mafindo mengapresiasi terbentuknya Mafindo Palu. Ia berharap Mafindo Palu ke depan dapat berkolaborasi dan membangun sinergi dengan berbagai pihak sesuai prinsip kerja Mafindo.
Keterlibatan bersama dipercaya dapat membantu perwujudan dari tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh Mafindo. Kolaborasi Mafindo dengan berbagai pihak sudah berlangsung sejak Mafindo dibentuk termasuk di antaranya dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu.
“Salah satu prinsip kerja Mafindo adalah kolaborasi, sebagai komunitas kita percaya ada banyak hal yang bisa kita lakukan jika kita bermitra, bekerja sama, berkolaborasi,” ungkapnya.
Kesempatan tersebut, sekaligus dimanfaatkan oleh Mafindo Indonesia untuk mengawali kemitraan dengan sejumlah pihak, di antaranya melalui penandatanganan MoU dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako (Untad) oleh Dekan FISIP Untad Prof Dr Muhammad Khairil MSi, MH, penandatanganan Kontrak Implementasi (KIK) antara Program Studi Ilmu Komunikasi Untad dengan Mafindo Indonesia oleh Koordinator Prodi Ilmu Komunikasi Citra Antasari S.Sos MA, juga penandatanganan MoU dengan Akademi Manajemen Informasi dan Komputer (AMIK).
Deklarasi tersebut sekaligus di rangkaikan dengan kegiatan Sekolah Kebangsaan yang diikuti oleh sekitar 100 peserta.
Sekolah kebangsaan merupakan salah satu kegiatan dari program Tular Nalar Mafindo selain Akademi Digital Lansia (ADL) yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
Berbeda dengan ADL yang fokus pada pemberdayaan lansia, Sekolah kebangsaan secara khusus menyasar para pemilih pemula sebagai target sasaran.
Di Sekolah Kebangsaan, peserta dikenalkan terkait pesta demokrasi yang sehat dan anti hoaks, didorong keterlibatannya sebagai pemilih pemula dalam pemilihan umum 2024, serta menjadi momentum untuk meningkatkan kecakapan literasi digital dengan menggunakan tools cek fakta dari Mafindo.
Mengawali kegiatan Sekolah Kebangsaan, digelar Talk show bertema “Gen Z Cerdas Memilih”, yang menghadirkan Presidium Jejaring Indonesia Tengah Mafindo, Dr Jumrana S.Sos M.Sc dan Munirah SH selaku Anggota sekaligus Koordinator Divisi hukum, pencegahan, partisipasi masyarakat dan hubungan masyarakat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Palu .
Dalam sesi tersebut, anggota Bawaslu Kota Palu, Munirah secara khusus mengimbau kepada peserta Sekolah Kebangsaan sebagai pemilih pemula agar cerdas dalam memilih.
Di mulai dengan mengedepankan sikap cermat dalam menentukan pilihan politik serta perlunya melakukan pengecekan terhadap pilihan tersebut.
Lebih lanjut, sebagai generasi Z diperlukan kemampuan literasi digital yang mumpuni. Kemampuan menyaring, memilah, dan memilih informasi yang baik, benar dan sesuai kebutuhan. Terlebih dengan semakin bervariasinya informasi jelang Pemilu 2024 mendatang.
“Satu yang penting, jangan sampai golput, karena satu suara itu menentukan masa depan kita,” tegasnya.
Seluruh peserta Sekolah Kebangsaan mengikuti sesi materi yang dibawakan oleh sejumlah fasilitator Tular nalar. Materi yang disajikan merupakan materi yang dibagi dalam tiga segmen yakni segmen kartu partisipasi Publik, segmen Memilih Pemimpin Ideal Kamu, dan segmen Fakta atau Dusta. Peserta juga harus mengisi pre test dan post test sebagai bahan evaluasi dari materi yang disajikan.
Turut menghadiri kegiatan sekolah kebangsaan di Palu tersebut, Koordinator Divisi Komuniti Otrix Muhammad Ansari dan Muhammad Handar selaku asisten akademik Digital lansia Tular Nalar Mafindo Indonesia.
Mafindo adalah komunitas anti hoaks yang resmi berdiri sebagai organisasi non profit legal sejak 2016. Mafindo melaksanakan berbagai kegiatan untuk melawan infodemic atau epidemi hoaks melalui pemberantasan hoaks, edukasi masyarakat, seminar, workshop, melalui advokasi ke berbagai kalangan, menghadirkan berbagai teknologi anti hoaks, menjalin keterlibatan di akar rumput, penelitian dan lain sebagainya.
Program tular nalar, merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh Maarif Institute, Mafindo, Love Frankie dan didukung oleg google.org.