Operasi Keselamatan Tinombala yang digelar selama 14 hari, terhitung sejak tanggal 7 sampai 20 Februari 2023 dinyatakan berakhir.
Selama masa Operasi Keselamatan Tinombala 2023, Dirlantas Polda Sulteng Kombes Kingkin Winisuda menyebutkan, terdapat 2.159 pelanggar dilakukan melalui sistem tilang Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), baik statis maupun mobile.
Dari 2.159 pelanggar, 1.689 diantaranya ditilang statis dan 470 secara mobile.
“Tahun ini total penilangan lewat ETLE capai 2.159 pelanggaran. Selain itu, yang diberikan teguran berjumlah 16.765 pelanggaran,” terang Kombes Kingkin Winisuda, Minggu 26 Februari 2023.
Kombes Kingkin Winisuda mengharapkan, pengguna jalan dapat semakin tertib dalam berlalu lintas.
“Pelaksanaan Operasi Keselamatan yang telah dilakukan diharapkan dapat membawa dampak positif terutama kepada masyarakat pengguna jalan. Agar semakin sadar akan pentingnya keselamatan berlalu lintas,” imbuhnya.
Kombes Kingkin Winisuda menuturkan selama pelaksanaan Operasi Keselamatan Tinombala 2023, satgas yang tergabung mengedepankan kegiatan preemtif, preventif dan penegakan hukum yang dilakukan secara persuasif dan humanis serta masif kepada masyarakat.
Selama operasi keselamatan tinombala 2023, tercatat ada 78.410 kegiatan preemtif seperti dikmas lantas dan penyebaran brosur. Sehingga mengalami peningkatan signifikan sebesar 314,6 persen atau 3 kali lebih banyak dibandingkan dgn tahun lalu.
Berikutnya juga sama dengan kegiatan preventif yang mengalami peningkatan sebesar 125 persen yaitu total 23.890 kegiatan di lapangan.
“Kegiatan preemtif, preventif dan penegakan hukum yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aturan berlalu lintas demi keselamatan dan kenyamanan di jalan raya dengan mengedepankan pendekatan yang lebih bermasyarakat,” tuturnya.
Meski kegiatan preemtif dan preventif telah ditingkatkan, kata Kombes Kingkin Winisuda menyayangkan kejadian laka lantas yang terjadi selama kurun waktu ops berlangsung ikut bertambah.
Dilaporkan, terjadi 38 kejadian laka lantas, sementara di tahun 2022 hanya 21 kejadian, berarti mengalami peningkatan 81% kecelakaan lalu lintas.
Dari jumlah kecelakaan itu, sedikitnya 14 orang yang terlibat kecelakaan dinyatakan meninggal dunia, 21 orang mengalami luka berat, dan 30 orang mengalami luka ringan.
Menurut Kombes Kingkin, peningkatan kasus laka lantas tahun ini sangat berpengaruh dan tidak terlepas dari meningkatnya mobilitas masyarakat di jalan raya, utamanya pasca pandemi Covid19.
“Ada 38 laka lantas selama Operasi Keselamatan Tinombala 2023, 14 orang meninggal dunia, 21 luka berat dan 30 luka ringan, dengan kerugian materi mencapai Rp.178.200.000 atau total keseluruhan mengalami peningkatan sebanyak 437% dibanding tahun 2022,” pungkas Kombes Kingkin