Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memerintahkan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) agar memantau produksi sektor pertanian selama masa panen raya yang puncaknya ada di bulan Maret hingga April.
Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) yang menjadi salah satu lumbung padi di Sulawesi Tengah (Sulteng) turut dalam gerakan nasional yang dicanangkan Kementan yakni Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektar.
Kegiatan ini secara serentak dilakukan pada Sabtu 11 Maret 2023 di Desa Suli, Kecamatan Balinggi.
Potensi lahan padi yang dipanen total seluas 6000 hektar untuk kecamatan Balinggi itu sendiri dan total 600 hektar lahan padi untuk desa Suli lokasi panen hari ini.
Pada panen tersebut hasil ubinan 4,6 ton per hektar dengan menanam padi varietas Mekongga.
Panen padi nusantara di Kabupaten Parimo ini di hadiri oleh Wakil Gubernur Sulteng, Wakil Bupati Parimo, Forkompinda, Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi dan Kabupaten, BPS Sulteng, BUMN, Perwakilan BI, Perbankan, Gapoktan, Poktan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Petani
Staf khusus Menteri Pertanian bidang komunikasi pembangunan pertanian, Yesiah Ery Tamalagi pada panen padi nusantara mengungkapkan, bahwa momentum ini baik bagi pertanian Indonesia dan patut berterima kasih pada petanin atas semua kerja kerasnya untuk pertanian Indonesia.
“Saat ini Menteri Pertanian RI sedang bersama Presiden Republik Indonesia juga sedang melakukan panen raya di Ngawi, Jawa Timur. Tentunya ini baik bagi kesejahteraan petani dan menjawab isu krisis pangan.” ungkap Yesiah Ery Tamalagi.
Yesiah Ery Tamalagi mengutip dari SYL saat melakukan panen padi bersama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo 2 hari yang lalu mengungkapkan, Harapan memang Maret sampai April adalah puncak menyelesaikan panen dan secara umum produktivitas padi tahun ini berjalan dengan sangat baik, dimana rata-rata produksi mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan (KKIP) Badan Karantina Pertanian (Barantan), Junaidi selaku penanggungjawab supervisi kegiatan Kementan di kabupaten Parimo turut hadir dalam kegiatan panen padi di desa Suli tersebut.
Junaidi menuturkan, jika dilihat dari hasil panen saat ini tentunya kebutuhan beras bisa dipastikan surplus terlebih telah menerapkan IP400.
“Kementan saat ini terus gencarkan program guna mendukung peningkatan produksi baik melalui sarana dan prasarana, pendampingan, penggunaan teknologi bahkan mendorong petani tak hanya bicara pasar lokal namun bisa ekspor,” ujar Junaidi.
Wakil Gubernur Sulteng, Ma’mun Amir dalam kesempatannya juga mengutarakan saat ini mulai masa panen raya Maret-April diseluruh wilayah Sulteng, harus dipastikan petani memperoleh harga jual yang layak. Khususnya stabilisasi harga, sehingga terjaga kesejahteraannya.
“Sulteng sendiri merupakan wilayah di Indonesia yang masuk dalam urutan ke -9 surplus beras. Sehingga saat kebutuhan di Sulteng terpenuhi dan stok berlebih maka tak mungkin akan mensuplai daerah lain,” imbuh Ma’mun.
Ma’mun juga menambahkan perlu sinergi seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah pusat, daerah maupun BUMN bahkan perbankan meningkatkan pertanian dan kesejahteraan petani Sulteng.