Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemerintah Kota Palu secara simbolis menyerahkan 655 rumah hunian tetap (huntap) untuk korban gempa, likuefaksi Petobo Palu pada 2018.
Penyerahan Huntap Petobo itu disaksikan langsung oleh Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, pada Rabu 20 Maret 2024. Penyerahan dihadiri Direktur Rumah Khusus Kementerian PUPR, Yusniewati, Kadis PU Kota Palu Ir Singgih B Prasetyo, Kalak BPBD Kota Palu Presley Tampubolon, pejabat pertanahan, camat dan lurah serta stakeholder lainnya.
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid pada kesempatan itu, menyampaikan bahwa, setelah lebih dari 5 tahun pasca bencana likuefaksi di Kelurahan Petobo, hari ini pemerintah pusat dan pemerintah daerah Kota Palu, bisa menghadirkan suatu performa kawasan hunian tetap yang di atasnya berdiri rumah hunian tetap bagi warga terdampak bencana di Petobo.
Hadianto mengatakan, pelaksanaan pembangunan huntap Petobo ini, didasarkan atas kesadaran bahwa pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana tidak hanya sekadar membangun kembali rumah yang rusak, tetapi sebagai upaya membangun kembali pemukiman baru yang tangguh terhadap bencana.
“Semua kita yang hadir di sini menyaksikan bahwa pembangunan hunian tetap di Petobo ini memiliki tingkat kesulitan yang lumayan pelik. Prosesnya mulai dari awal pengadaan tanah, pemilihan site huntap, sampai proses pembangunan dan penyerahan kunci pada hari ini,” ujar Hadianto.
Pembangunan perumahan tetap dengan teknologi RISHA yang ada saat ini, telah menjadi salah satu prioritas dalam rangka percepatan pembangunan pasca bencana alam di Sulawesi Tengah. Teknologi ini dipilih karena ramah lingkungan dan tangguh terhadap bencana, serta mudah untuk ditumbuh kembangkan menjadi hunian yang berkesesuain dengan kebutuhan masyarakat.
“Saya berpesan, semoga keberadaan hunian tetap ini, dapat dimanfaatkan bukan hanya sebagai tempat pemukiman semata, namun juga berfungsi ganda sebagai sarana penunjang edukasi bagi pengembangan kawasan yang tangguh bencana di masa depan, dengan kelengkapan sarana pemukiman yang resilince dan ramah lingkungan,” kata Hadianto.
Wali Kota Hadianto berharap kerja sama dengan berbagai pihak agar tetap terus dilaksanakan, sebagai bentuk kongkrit dari aktivitas simbiosa yang saling mendukung dan menyempurnakan antara pemerintah, badan usaha, perguruan tinggi dan masyarakat huntap. Sebab, hanya dengan bekerjan sama maka berabagai permasalahan hunian tetap bisa diatasi secara lebih baik.
Saat ini Kota Palu, lanjut Hadianto, terus mendorong berbagai kawasan hunian tetap memiliki penciri masing-masing, berdasarkan tipologi ruang dan kawasannya, sehingga keberadaan hunian tetap akan menjadi laboratorium interaksi sosial antara masyarakat dan lingkungan pemukiman pasca bencana dimasa depan.
Setelah penyerahan kunci bagi warga terdampak bencana hari ini, harapannya penyempurnaan melalui upaya melengkapi sarana dan peralatan penunjang kawasan perumahan akan terus berlanjut, sehingga kenyamanan ruang bagi warga terdampak bencana, akan semakin mendekati standar ideal keberadan suatu kawasan pemukiman yang modern.
Tentu saja tidak bisa hanya mengandalkan ikhtiar dari pemerintah daerah Kota Palu semata, namun terus berkolaborasi dengan sumber pembiayaan lain seperti dari anggaran Provinsi dan APBN, serta upaya mencari fasilitas pendanaan lain seperti CSR dan pinjaman daerah, sehingga diharapkan semua pihak untuk dapat merasakan kemanfaatan kawasan ini, sebagai build back better secara lebih rill.
“Saya menaruh harapan besar, kiranya keberadaan hunian tetap ini, dapat memecahkan berbagai permasalahan pasca bencana alam yang pernah ada, secara sedikit demi sedikit,” katanya.
Dan kepada seluruh masyarakat, Hadianto menambahkan, kiranya dapat memanfaatkan serta menjaga secara maksimal seluruh fasilitas yang ada saat ini, sebab dengan keberfungsian fasilitas layanan pemukiman yang ada ini secara baik, maka akan memberikan imbas positif kepada pemerintah daerah Kota Palu.
“Untuk itu, sekali lagi saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga terdampak bencana Petobo atas kesabarannya selama lebih dari 5 tahun ini, dan harapannya untuk terus menjaga apa yang telah ada saat ini, kawasan yang telah terbangun ini semoga dapat lebih ditingkatkan lagi dimasa yang akan datang,” harap Hadianto. *(Adv)
Ikuti Berita PaluPoso di Google News