Menu

Mode Gelap

News · 29 Jul 2024 21:43 WITA ·

Resmi Diakui sebagai WNI, Guru Tua Dekati Gelar Pahlawan Nasional

badge-check

Redaksi


 Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua. Foto: Hikmah-Alkhairaat Ternate Perbesar

Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua. Foto: Hikmah-Alkhairaat Ternate

Kabar gembira datang untuk seluruh masyarakat Sulawesi Tengah! Sosok ulama senior yang sangat dihormati, Habib Idrus bin Salim Al-Jufri, atau yang sering dikenal sebagai Guru Tua, kini secara resmi diakui sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).

Dengan status WNI yang telah disandang, Guru Tua semakin dekat untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Hal ini sejalan dengan perjuangan panjang para murid dan pengagum beliau yang menginginkan agar jasa-jasa Guru Tua dalam mendirikan dan mengembangkan dunia pendidikan serta dakwah diakui secara resmi oleh negara.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kakanwil Kemenkumham Sulteng), Hermansyah Siregar, menerangkan bahwa Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kemenkumham RI telah menyelesaikan proses verifikasi dan menyatakan bahwa Guru Tua telah memenuhi seluruh persyaratan untuk menjadi WNI.

“Ini menjadi hari bersejarah bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tengah, karena sosok yang berjasa besar bagi pendidikan dan dakwah di daerah ini telah diakui sebagai WNI. Tentu, ini menjadi salah satu langkah upaya kita agar beliau dapat ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional,” ungkap Hermansyah Siregar saat menyerahkan surat pengesahan, Senin 29 Juli 2024 siang.

Pengesahan sebagai WNI tersebut tertuang dalam surat nomor AHU.4.AH.10.01-300 tanggal 18 Juli 2024. Hermansyah menjelaskan bahwa pengesahan tersebut berhasil ditetapkan karena telah memenuhi persyaratan dan kelengkapan dokumen, di antaranya surat rekomendasi dari Gubernur Sulawesi Tengah, Wali Kota Palu, Surat Pernyataan Ahli Waris, hingga Riwayat Hidup.

“Selanjutnya, tentu kita berharap agar perjuangan ini senantiasa kita lanjutkan. Kolaborasi yang baik ini mesti menghasilkan gelar Pahlawan Nasional,” tegasnya.

Dalam proses penyerahan surat pengesahan yang digelar di Ruang Garuda Kemenkumham Sulteng tersebut, turut hadir Sekretaris Daerah Kota Palu, Irmayanti Pettalolo, Asisten I Pemerintah Daerah Sulteng, Fahrudin Yambas, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Djamaluddin Mariadjang, serta berbagai unsur organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.

Diketahui, Guru Tua telah menetap di Nusantara sejak tahun 1928 hingga 1969. Beliau lahir dari rahim seorang ibu bernama Andi Syarifah Nur binti Muhammad Aljufri yang lahir di Wajo, Sulawesi Selatan, dan berkebangsaan Indonesia serta ayah Habib Salim Al-Jufri, seorang warga negara asing dari Yaman (Hadramaut).

Berbagai perjuangan dan kontribusi telah ia tunjukkan dalam bidang pendidikan dan dakwah hingga perjuangannya dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. Salah satu peninggalannya yang sampai saat ini terus berkembang adalah Alkhairaat, sebuah lembaga pendidikan yang didirikannya dan menjadi warisan cemerlang yang terus hidup melalui para muridnya hingga kini.

“Akhirnya, setelah melewati proses verifikasi dokumen, kini, sosok ulama kharismatik yang sangat kita hormati resmi diakui sebagai WNI. Tentunya, perjuangan kita terus kita tingkatkan hingga tercapainya usulan kita yakni gelar Pahlawan Nasional untuk beliau,” kata Irmayanti.

Dengan pengakuan status kewarganegaraan tersebut, perjuangan untuk mendapatkan Anugerah Pahlawan Nasional bagi Al Habib Idrus bin Salim Aljufri akan semakin dekat.

Meski begitu, pada tahun 2010, melalui Keputusan Presiden No. 53/TK/Tahun 2010, beliau telah dianugerahi gelar Bintang Mahaputera oleh Pemerintah Indonesia atas kontribusinya dalam menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Indonesia.

“Kepahlawanan itu tidak berarti bagi para-para pahlawan, tapi yang membutuhkan kepahlawanan ini adalah bangsa ini. Semangat dan dedikasi yang dilakukan oleh Guru Tua harus terus kita lanjutkan untuk membangun bangsa ini,” jelas Djamaluddin Mariadjang.

Lebih lanjut, ia memberikan apresiasi atas dukungan penuh yang diberikan oleh Kanwil Kemenkumham Sulteng di bawah kepemimpinan Hermansyah Siregar.

Ia menilai sejak digagas pada tahun 2008, upaya untuk menetapkan Guru Tua sebagai Pahlawan Nasional kini hanya tinggal selangkah lagi. Hal ini menjadi suatu kesyukuran bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya keluarga besar Alkhairaat.

“Tidak henti-hentinya kami bersyukur dan berterima kasih atas proses pengesahan WNI yang begitu cepat. Semoga ini menjadi ladang pahala bagi kita semua,” katanya.

Dalam momen istimewa tersebut, Kemenkumham Sulteng turut menampilkan grup hadroh dari warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palu dan Anak Binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu.

Ikuti Berita PaluPoso di Google News

Artikel ini telah dibaca 33 kali

Baca Lainnya

Bus Trans Palu Siap Beroperasi 20 September

16 September 2024 - 22:27 WITA

Pabrik Bahan Baku Baterai Mobil Listrik di Morowali Mulai Dibangun

14 September 2024 - 21:37 WITA

Longsor Putus Akses Jalan Trans Sulawesi di Kebun Kopi, 2 Kendaraan Tertimbun

5 September 2024 - 13:30 WITA

Kota Palu Raih Penghargaan ANRI atas Implementasi Aplikasi Srikandi

5 September 2024 - 12:28 WITA

Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Palu, Syamsul Saifuddin, mewakili Wali Kota Palu, menerima penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia atas keberhasilan mengimplementasikan aplikasi Srikandi, pada Selasa, 3 September 2024, di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram.

Wakil Wali Kota Palu Pimpin High Level Meeting TPID, Bahas Program Palu Mantap

4 September 2024 - 20:59 WITA

Anggota DPRD Parigi Moutong 2024-2029 Resmi Dilantik, Berikut Nama-namanya

2 September 2024 - 22:08 WITA

Trending di News