Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong Zulfinasran mengungkapkan, berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Provinsi Sulawesi Tengah di tahun 2022, angka Kasus stanting di Kab Parigi Moutong 27,4 persen.
Angka tersebut lebih rendah dari data sebelumnya tahun 2021 yakni 31,7 persen.
Penurunan angka kasus penyakit gagal tumbuh pada anak itu diungkapkan Zulfinasran Tianso saat menggelar kegiatan Penilaian Kinerja Aksi Percepatan Penurunan Stanting Tingkat Provinsi Sulteng di auditorium kantor Bupati Parigi Moutong, Selasa 13 Maret 2023.
“Penurunan jumlah stanting di Kab Parigi Moutong ini terbilang cukup bagus,” kata Zulfinasran.
Zulfinasran menyebutkan, dalam kurun empat tahun terakhir, angka stunting terus menurun.
Tercatat, sejak tahun 2019 di Kabupaten Parimo terdapat 4093 kasus stunting, pada tahun 2020 terdapat penurunan jumlah kasus stunting menjadi 3805.
Kemudian tahun 2021, Kabupaten Parimo kembali mengalami penurunan kasus stunting menjadi 2858, hingga pada tahun 2022 jumlah kasus stunting menjadi 2378 bayi dan anak.
“Berarti ada penurunan angka stanting dari tahun ke tahun, dimana jumlah kasus stanting yang sudah teratasi saat ini sejumlah 4948 bayi dan balita”, jelasnya.
Kesuksesan penurunan kasus stanting dari tahun Ketahun itu kata Zulfinasran, berkat kerja keras dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terus memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
“Kami dalam hal penanganan kasus stanting masuk pada poin ke tiga misi Kepala Daerah Kab Parigi Moutong yaitu memajukan kualitas layanan pendidikan dan menggalakkan kesehatan berdaya saing, dimana penanganan stanting berada dalam misi ke tiga ini,” pungkasnya.