Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Sulawesi Tengah secara resmi membentuk Badan Penanggulangan Bencana (Bapena).
Ketua PPNI Sulteng Masri Daeng Taha mengatakan, pembentukan Bapena memiliki misi kemanusiaan dari PPNI, terutama dalam penanggulangan bencana. Seperti assessment kebutuhan, tindakan pertolongan pertama, hingga melakukan trauma healing.
Rencananya, para pengurus Bapena akan dilantik pada tanggal 17 Maret, bertepatan di moment HUT PPNI ke 49.
“Diharapkan seluruh pengurus mampu mengemban amanah untuk menjadikan Bapena PPNI sebagai wadah yang mengelola dan melakukan penanganan terhadap bencana serta meningkatkan kemampuan, keahlian dan kompetensi perawat,” imbuh Masri Daeng Taha, Minggu 11 Maret 2023.
Sebagaimana diketahui, Sulteng menjadi salah satu wilayah rawan terjadinya bencana gempa bumi. Menurut data dari BKKG Stasiun Geofisika Palu di Sulawesi Tengah, terdapat 30 sesar aktif yang mengelilingi tanah Tadulako ini.
Olehnya, Masri Daeng Taha mendorong para pengurus Bapena terus membangun kesiapsiagaan dan tanggap bencana sebagai salah satu upaya mitigasi.
Masri Daeng Taha percaya, pengurus Bapena PPNI Sulteng sudah teruji dalam hal penanganan dan penanggulangan bencana, baik ecara mentalitas, pengalaman dan fisik tidak diragukan lagi.
“Kita siap bersinergi antara program yang ada di BPBD Sulteng dengan Bapena PPNI terutama dalam hal pencegahan dan kesiapsiagaan bencana,” cetusnya.
Lanjut Masri Daeng Taha, dalam waktu dekat, pengurus Bapena akan diikutkan kegiatan pembekalan penyuluh Keluarga Tangguh Bencana (KATANA) atas kerja sama PPNI dan BNPB.